PENELITIAN BIDANG INOVASI & TEKNOLOGI PERIODE 2017-2018:
- PENELITIAN 1 : Air merupakan unsur penting dalam kehidupan. Hampir seluruh kehidupan di dunia ini tidak terlepas dari adanya unsur air ini. Sumber utama air yang mendukung kehidupan di bumi ini adalah laut, dan semua air akhirnya akan kembali ke laut yang bertindak sebagai “reservoir” atau penampung. Air dapat mengalami daur hidrologi. Selama menjalani daur itu air selalu menyerap zat-zat yang menyebabkan air itu tidak lagi murni. Oleh karena itu, pada hakekatnya tidak ada air yang betul-betul murni. Lalu bagaimana jika air mengandung kesadahan? penasaran bagaimana menurunkan kesadahan air dengan zeolit? Yukk langsung klik link berikut ini PENURUNAN KESADAHAN AIR MENGGUNAKAN ZEOLIT
- PENELITIAN 2 : Salah satu dari sembilan bahan pokok yang dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat ialah minyak goreng. Pertumbuhan jumlah penduduk, serta perkembangan industri, restoran, dan usaha fastfood akan menyebabkan dihasilkannya minyak goreng bekas dalam jumlah yang cukup banyak. Minyak goreng bekas ini apabila dikonsumsi dapat menimbulkan penyakit yang membuat tubuh kita kurang sehat dan stamina menurun. Minyak goreng adalah minyak yang berasal dari lemak tumbuhan atau hewan yang dimurnikan, berbentuk cair dalam suhu kamar dan biasanya digunakan untuk menggoreng makanan. Minyak goreng dari tumbuhan dihasilkan dari tanaman seperti kelapa, biji-bijian, kacang-kacangan, jagung dan kedelai. Minyak goreng dapat digunakan hingga 1-3 kali penggorengan. Jika digunakan berulang kali, minyak akan berubah warna. Lalu kalian tau gak sih kalau minyak goreng bekas atau biasa disebut minyak jelantah bisa didaur ulang menjadi sabun? Yukk langsung klik link berikut ini PENELITIAN PEMBUATAN SABUN DARI MINYAK JELANTAH
SKRIPSI ANGGOTA PURWA KSL “NATARU”:
- Beny Herman Sulistyo (KSL 16 96 608)
Di masa sekarang ini kertas menjadi salah satu keperluan sehari-hari yang wajib digunakan, hampir setiap kegiatan manusia membutuhkan kertas sebagai salah satu bahan pendukungnya. Aktivitas manusia mulai dari belajar mengajar, keperluan dokumen, dokumentasi foto, pembungkus makanan, maupun sebagai wadah saat belanja, serta masih banyak lagi aktivitas manusia yang tidak dapat dihindari dari penggunaan kertas. Peningkatan pertumbuhan penduduk juga menjadi salah satu faktor dibutuhkannya penambahan penggunaan kertas dalam jumlah banyak, padahal penambahan ini tidak diimbangi dengan pertumbuhan pohon yang memadai sebagai bahan utama dalam pembuatan kertas, akibatnya terjadi ketimpangan dimana berkurangnya daerah atau zona hijau saat ini, untuk itu dibutuhkan alternatif lain sebagai bahan pembuatan kertas. Salah satu bahan alternatif adalah serat kayu atau tumbuhan yang dapat diambil dari kotoran hewan, penggunaan kotoran hewan selain membantu mengatasi permasalahan berkurangnya zona hijau juga membantu mengatasi permasalahan penumpukan kotoran hewan yang belum dimanfaatkan, contohnya adalah serat kotoran kuda. Penasaran bagaimana bisa serat kotoran kuda menjadi bahan pembuatan kertas? Yukk klik link berikut ini PEMANFAATAN SERAT KOTORAN KUDA SEBAGAI BAHAN CAMPURAN PEMBUATAN KERTAS DAUR ULANG
- Ilham Kurniawan Sembiring
Umbi kentang merupakan sumber karbohidrat yang sangat persfektif sebagai bahan baku pembuatan plastik biodegradable. Kadar pati yang terdapat pada kentang sekitar 22%-28%. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Niken, dkk, (2013) kentang memiliki kadar amilosa sekitar 97,978% dan kadar amilopektin kentang berkisar antara 78,962%, akan tetapi, salah satu kelemahan plastik biodegradable dari pati adalah bersifat rapuh. Untuk mengatasi masalah ini biasanya digunakan plasticizer dalam pembuatan plastik biodegradable. Dengan penambahan plasticizer akan memperbaiki karakteristik plastik biodegradable menjadi elastis, fleksibel dan tidak mudah rapuh. Salah satu plasticizer yang umum digunakan pada pembuatan plastik biodegradable yaitu gliserol dan sorbitol. Penasaran dengan lanjutannya? langsung aja klik link berikut ini PERBANDINGAN PLASTICIZER GLISEROL DAN SORBITOL PADA PLASTIK BIODEGRADABLE DARI PATI KENTANG